MODUL MENYIMPAN DAN MENGGUDANGKAN BAHAN HASIL PERTANIAN
MODUL I
DEFINISI, JENIS, DAN FAKTOR YANG BERPERAN DALAM PENYIMPANAN
Penyimpanan adalah tindakan pengamanan barang (dalam hal ini komoditas pertanian) yang karena sesuatu keadaan atau tujuan harus ditahan untuk beberapa waktu sebelum dijual, didistribusikan atau diproses lebih lanjut.
Tujuan penyimpanan secara umum adalah untuk pengamanan baik dari pencurian maupun kerusakan oleh serangga, tikus, jasad renik dengan jalan menghindari, mengurangi atau menghilangkan berbagai factor yang dapat mengurangi nilai komoditas.
Tempat penyimpanan biasa terdiri dari :
1. Gudang yaitu tempat penyimpanan yang memungkinkan orang dan barang leluasa bergerak didalamnya dan sering terkait dengan adanya system administrasi serta kegiatan perdagangan.
2. Lumbung yaitu tempat penyimpanan yang lebih mengarah pada system penyimpanan tradisional khususnya yang menyangkut tempat atau wadah baik berupa kotak, terumbu bambu ataupun berupa bangunan khusus tempat penyimpanan pangan.
Dalam proses penyimpanan pada komoditas pertanian dapat terjadi kehilangan. Kehilangan tersebut adalah :
a) Kehilangan bobot atau susut berat
b) Kehilangan rupa
c) Kehilangan mutu
d) Kehilangan nilai gizi
e) Kehilangan keamanan
f) Kehilangan harga
g) Kehilangan hukum
h) Kehilangan pasar
i) Kehilangan kepercayaan
Peranan penyimpanan bagi petani produsen :
1. Penyedia dan pengaman benih
2. Penyelamat dan pengaman hasil panen
3. Persediaan konsumsi keluarga sehari-hari
4. Persediaan di musim panceklik
5. Memperkokoh posisi tawar menawar
6. Memberikan keuntungan yang lebih baik
7. Sebagai sarana pembentukan dan penumpukan modal
8. Sebagai bagian dari proses penuaan (aging) misalnya tembakau
Peranan penyimpanan bagi pengusaha/pedagang dan bagi industry pengolahan :
1. Agar persediaan komoditas atau bahan baku tetap terjamin
2. Kelancaran bisnis
3. Jaminan untuk memperoleh kredit atau modal usaha
4. Memperkuat posisi tawar menawar
5. Memperoleh keuntungan yang lebih baik karena dapat mengatur produksi dan pemasaran
6. Persediaan jika terjadi keadaan darurat atau gejolak ekonomi dan sosial tidak menentu
7. Sebagai sarana pembentukan dan pengembangan modal
Peranan penyimpanan bagi suatu negara :
1. Sebagai stok nasional
2. Persediaan keadaan darurat
3. Menjamin stabilitas harga dan ekonomi
4. Menjaga stabilitas sosial, politik dan keamanan
5. Sebagai sarana meningkatkan sumber penghasilan dan devisa Negara
6. Meningkatkan kepercayaan luar negeri
Kondisi penyimpanan dapat dilakukan dengan cara :
1. Penyimpanan alami
Penyimpanan alami adalah penyimpanan pada kondisi apa adanya. Kondisi udara (suhu, kelembapan, susunan gas, aliran) sekeliling komoditas bergantung pada kondisi udara sekeliling secara umum dan kondisi wadah serta bangunan penyimpanan. Makin leluasa udara ke luar masuk ruangan penyimpanan, makin besar pengaruh perubahan kondisi udara luar terhadap komoditas yang disimpan. Komoditas pertanian yang sering dilakukan metode penyimpanan alami adalah berupa biji-bijian.
2. Penyimpanan modifikasi dan terkendali
a. Penyimpanan dingin
Penyimpanan dingin adalah penyimpanan pada suhu rendah baik penyimpanan beku (freezing) ataupun diatas titik beku. Jika suhunya sedikit diatas titik beku yaitu sekitar 1-5OC dikenal dengan penyimpanan atis (chilled) dan jika suhunya sejuk (cold) yaitu sekitar 10OC maka dapat disebut penyimpanan sejuk. Sementara itu cold storage di Indonesia lebih banyak diasosiasikan dengan tempat atau perusahaan penyimpanan beku, terutama untuk es krim dan hasil hewani terutama daging dan ikan beku.
b. Penyimpanan atmosfir modifikasi
Penyimpanan atmosfir modifikasi adalah penyimpanan dengan modifikasi atau mengontrol udara atau gas sekitar komoditas. Modifikasi gas dilakukan umumnya diarahkan untuk mengurangi kadar oksigen karena :
· Laju metabolism akan terhambat pada kadar O2 rendah
· Serangga bahkan cendawan tidak dapat berkembang biak pada kadar O2 rendah
· Proses ketengikan dan penyimpangan bau serta warna akibat proses oksidasi. Proses ini dapat dihambat dengan kadar O2rendah
Prinsip kerja metode ini adalah memasukkan CO2 dan atau N2 sehingga O2 terdesak. Gas CO2 dalam bentuk cair, gas ataupun padat dapat digunakan untuk maksud tersebut. Cara lain yaitu dengan pembakaran agar O2 menurun dan CO2 meningkat. Komoditas pertanian yang sering dilakukan metode ini adalah beras dan biji-bijian.
c. Penyimpanan atmosfir terkendali
Penyimpanan atmosfir terkendali dikenal dengan juga sebagai penyimpanan CA (controlled atmosphere) adalah cara penyimpanan dengan pengaturan atau pengendalian suhu, kelembapan dan gas sekeliling komoditas yang disimpan. Penyimpanan atmosfir terkendali banyak digunakan untuk penyimpanan buah-buahan tropis dan bunga.
d. Penyimpanan kelembaban rendah
Beberapa jenis barang termasuk komoditas pertanian dan makanan sering memerlukan kondisi kering atau kelembapan rendah didalam ruang penyimpanan. Untuk itu, banyak digunakan bahan yang bersifat higroskopis. Bahan yang sering digunakan adalah gamping (CaO) dan silica gel.
3. Penyimpanan vakum
Dalam keadaan vakum kadar oksigen akan sangat rendah sehingga berbagai hama tidak dapat berkembang. Kondisi tersebut juga menghambat reaksi kimia (oksidasi) sehingga mengurangi laju kerusakan akibat reaksi kimiawi seperti bau apek, tengik.
4. Penyimpanan hermetik
Pada penyimpanan hermetic kondisi udara yang berhubungan dengan komoditas sebenarnya tidak diubah, tetapi wadah atau tempat yang digunakan kedap udara sehingga tidak memungkinkan udara luar masuk.
Metode penyimpanan dapat dilakukan dengan cara :
1. Curah
Keuntungan :
o Pemanfaatan ruang lebih efisien karena tidak ada ruang tumpukan
o Waktu lebih efisien karena komoditas dapat dimasukkan dan dikeluarkan lebih cepat
o Dapat menangani komoditas dalam jumlah besar
o Dapat menghemat biaya operasi
o Kehilangan komoditas karena tercecer dan rusak dapat lebih kecil pada waktu penanganan karena dikerjakan secara mekanis
o Pengawasan dan pengendalian hama lebih mudah
Kelemahan :
o Biaya investasi lebih besar
o Memerlukan desain bangunan yang relative tidak sederhana
o Memerlukan tenaga kerja terlatih menangani peralatan
o Pemeliharaan dan peralatan relative lebih sulit
o Tidak semua komoditas pertanian dapat disimpan secara curah
o Jika didistribusikan dalam bentuk berkarung maka ada pekerjaan ekstra untuk mewadahkan
2. Berkarung
Kelebihan :
o Bangunan dapat dibuat secara sederhana dan murah
o Tidak memerlukan banyak peralatan
o Perawatan lebih mudah dan murah
o Gudang dapat digunakan untuk berbagai macam komoditas
o Memerlukan banyak tenaga kerja hal ini memberi lapangan kerja
o Tidak memerlukan wadah lagi jika komoditas akan didistribusikan
Kelemahan :
Waktu dan biaya pemasukan dan pembongkaran, upah tenaga kerja, pemanfaatan ruang yang
rendah dan sering kesulitan dalam pengendalian hama.
Factor yang berperan dalam penyimpanan adalah :
1. Factor teknis yang terdiri dari :
a) Bahan/komoditas
Yang berperan adalah jenis, sifat alami, kadar air, komposisi kimia, densitas
b) Lingkungan
Yang berperan adalah lingkungan fisis (suhu, kelembapan, tekanan udara)
c) Perlakuan
Yang berperan adalah pra perlakuan dan perlakuan selama penyimpanan
d) Wadah/tempat
Yang berperan adalah wadah, gudang dan lokasi
e) Manusia
Yang berperan sebagai perencana dan pelaksana
2. Factor ekonomis yang terdiri dari :
a) Pola usaha tani
Yang berperan adalah ukuran usaha, pemilikan, intensifikasi
b) Tata niaga
Yang berperan adalah system tata niaga, permintaan, penawaran
c) Pendanaan
Yang berperan adalah kemudahan mendapatkan modal
d) Kebijakan
Yang berperan adalah kebijakan ekonomi dan modal
e) Keamanan
Yang berperan adalah ketenangan dan kegairan usaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar