Yessy Febryani
Pengertian, Sejarah, Fungsi, Syarat dan Klasifikasi Kemasan
yessyfebryani
2 tahun yang lalu
Iklan
Pengertian Kemasan
Menurut Walter Soroka, Fundamental of Packaging Technologi, United Kingdom, 1996, kemasan adalah suatu sistem yang terkoordinasi dengan baik meliputi perencanaan, transportasi, pendistribusian, penjualan dan pemasaran suatu produk. Kemasan juga berhubungan langsung dengan teknologi, seni dan kebutuhan bisnis. Kemasan didasari oleh fungsi asalnya, yaitu sebagai wadah, pelindung, kemudahan untuk konsumen, dan informasi produk. Jika tidak ada produk, maka kemasan pun tidak dibutuhkan.
Definisi menurut World Trade Organization (WTO), pengemasan adalah suatu sistem terpadu untuk mengawetkan, melindungi, menyiapkan produk, hingga siap untuk ditransportasi dan didistribusikan ke konsumen dengan cara yang efektif, efisien, mudah dan murah.
Ada beberapa alasan dilakukannya pengemasan sebuah produk, diantaranya:
Kemasan untuk keamanan produk yang dipasarkan
Kemasan dapat melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik dan tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca.
Kemasan untuk membedakan dengan produk pesaing
Melalui kemasan, identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing dan membedakan produknya.
Kemasan untuk meningkatkan penjualan
Kemasan harus dibuat menarik dan unik, dengan demikian diharapkan dapat memikat perhatian konsumen, sehingga penjualan meningkat.
Sejarah Kemasan
Zaman dahulu, kemasan produk terbuat dari bambu untuk menyimpan benda cair. Menjelang abad pertengahan, bahan-bahan kemasan bervariasi mulai dari kulit, kain, kayu, batu, keramik dan kaca. Tetapi pada zaman itu, kemasan masih terkesan seadanya dan lebih berfungsi untuk melindungi barang terhadap pengaruh cuaca atau proses alam lainnya. Kemasan juga berfungsi sebagai wadah agar barang mudah dibawa selama dalam perjalanan.
Selama berabad-abad, fungsi sebuah kemasan hanyalah sebatas untuk melindungi barang atau mempermudah barang untuk dibawa. Seiring dengan perkembangan zaman, barulah terjadi penambahan nilai fungsional dan peranan kemasan dalam pemasaran mulai diakui sebagai satu kekuatan utama dalam persaingan pasar.
Fungsi Kemasan
Ada beberapa fungsi kemasan yang harus diketahui baik oleh pembuat maupun pengguna kemasan:
Kemasan sebagai pelindung
Kemasan harus dapat melindungi produk, baik dari pengaruh luar maupun dari dalam, seperti sinar ultra violet, kelembaban, pengaruh O² (oksigen) serta harus dapat melindungi dari pengaruh handling yang tidak benar. Penggunaan bahan baku yang berkualitas dan handling yang benar merupakan upaya melindungi produk mulai dari saat dikemas, dikonsumsi, hingga saat digunakan oleh konsumen.
Kemasan sebagai wadah
Kemasan merupakan wadah bagi produk dan sekaligus dapat berfungsi sebagai alat yang memudahkan produk tersebut untuk dibawa dalam proses pemindahan produk dari produsen sampai ke konsumen atau dari suatu tempat ke tempat lain dalam jumlah berat atau jumlah isi tertentu.
Kemasan sebagai promosi
Secara tidak langsung, perwajahan total suatu kemasan harus dapat “menjual dirinya”, mampu berkomunikasi dengan baik dan promosi terselubung bila dipajang di etalase atau pada saat pendistribusiannya.
Kemasan sebagai daya tarik/atraktif
Diperlukan keahlian dalam memadu padankan peran desain, proses cetak dan finishing. Bentuk, ukuran, warna serta informasi yang dicetak harus dapat menimbulkan daya tarik pada konsumen. Bentuk kemasan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan mengikuti trend yang sedang berkembang, sehingga tampil beda dari kemasan-kemasan sejenis yang ada.
Kemasan sebagai identitas
Cetakan yang tertera di kemasan harus tertulis, terbaca dan terlihat dengan jelas yaitu berupa jenis produk, nama produsen atau pengimpor, isi/berat, ukuran, cara penggunaannya, nutrition fact, nomor pendaftaran (PIRT/MD/ML), label halal, barcode, tanggal kadaluarsa dan lain lain.
Kemasan sebagai brand image
Brand Image membuat konsumen atau siapapun yang melihat sepintas suatu kemasan dapat segera mengetahui produk yang dikemasnya. Hal ini dikarenakan adanya suatu ciri unik yang mudah dikenali atau ciri khusus yang sudah melekat di kemasan produk tersebut. Ciri khusus tersebut juga sangat memudahkan konsumen untuk melakukan pembelian ulang.
Syarat Kemasan
Dalam memilih bentuk dan bahan kemasan yang akan digunakan, maka diperlukan beberapa pertimbangan agar dapat berfungsi dengan baik. Pertimbangan tersebut antara lain:
Tidak beracun
Bahan kemasan tidak menggangu kesehatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti kandungan Pb (timbal) yang bersifat racun bagi manusia.
Harus cocok dengan bahan yang dikemas
Kemasan yang dipilih harus cocok dengan produk yang dikemas, jika salah memilih bahan kemasan maka akan merugikan. Misalnya produk yang seharusnya dikemas dengan kemasan transparan, namun dikemas dengan bahan kemas yang tidak transparan. Maka bila konsumen ingin mengetahui isinya harus merusak segel dan hal tersebut merugikan produsen.
Sanitasi dan syarat-syarat kesehatan terjamin
Di samping bahan kemasan tidak beracun dan produk yang dikemas tidak menunjukkan kerusakan karena adanya mikroba, bahan kemasan juga tidak boleh digunakan bila dianggap tidak dapat menjamin sanitasi atau syarat-syarat kesehatan.
Dapat mencegah pemalsuan
Kemasan juga berfungsi sebagai pengaman dengan cara membuat kemasan yang khusus sehingga sulit untuk dipalsukan dan bila terjadi pemalsuan akan mudah dikenali.
Kemudahan membuka dan menutup
Pada umumnya konsumen akan memilih produk dengan kemasan yang mudah dibuka dan ditutup.
Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi produk
Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi perlu dipertimbangkan, sehingga isi kemasan dapat diambil dengan mudah dan aman, atau dengan kata lain tidak banyak tercecer, terbuang atau tersisa di dalamnya.
Kemudahan pembuangan kemasan bekas
Pada umumya kemasan bekas adalah sampah dan merupakan suatu masalah yang memerlukan biaya yang cukup besar untuk penanganannya, misalnya kemasan-kemasan bekas dari bahan plastik. Bahan kemasan plastik tidak mudah hancur oleh mikroba dan bila dibakar akan menyebabkan polusi udara. Bahan kemasan yang terbuat dari logam, keramik dan bahan nabati tidak begitu menjadi masalah. Bahan logam dan kertas sebagian besar dapat diproses kembali. Bahan nabati seperti kayu dapat dipakai sebagai bahan bakar.
Ukuran, bentuk dan berat
Ukuran kemasan berhubungan sangat erat dengan penanganan selanjutnya, baik dalam penyimpanan, transportasi, maupun sebagai alat untuk menarik perhatian konsumen. Biasanya kemasan disesuaikan dengan sarana yang ada, misalnya media transportasinya adalah pesawat terbang, maka tinggi dan lebarnya kemasan suatu produk tidak boleh melebihi ukuran pintu kargo pesawat terbang yang akan mengangkutnya. Bentuk kemasan sangat mempengaruhi efisiensi penggunaan ruang penyimpanan, cara penyimpanan, daya tarik konsumen dan cara pembuatan serta bahan kemasan yang digunakan. Banyak konsumen yang membeli produk hanya karena tertarik pada bentuk kemasannya yang unik, misalnya bentuk oval/patung atau bentuk yang unik lainnya.
Pada umumnya produsen selalu berusaha mengurangi berat kemasan yang digunakan. Semakin kecil berat kemasan, energi yang dibutuhkan untuk transportasi akan berkurang, sehingga akan menurunkan harga jual dari produk.
Penampilan dan pencetakan
Kemasan harus memiliki penampilan yang menarik, baik dari segi bahan, estetika maupun dekorasi. Karena selera masyarakat berbeda-beda, maka produsen harus tahu dengan tepat ke lokasi mana produk akan dipasarkan.
Syarat khusus
Selain syarat-syarat yang telah disampaikan, masih ada syarat-syarat khusus yang perlu diperhatikan, misalnya untuk bahan B2, B3, iklim daerah pemasaran yaitu tropis, subtropis, kelembabannya, dan lain sebagainya.
Klasifikasi Kemasan
Kemasan dapat digolongkan atas beberapa hal antara lain :
Berdasarkan frekuensi dari pemakaian
Kemasan sekali pakai (disposable)
Kemasan sekali pakai (disposable) yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah dipakai. Contoh bungkus plastik untuk es, bungkus dari daun-daunan, kotak karton lipat minuman sari buah.
Kemasan yang dapat dipakai berulangkali (multitrip)
Kemasan yang dapat dipakai berulangkali (multitrip) yaitu seperti: botol minuman, botol kecap, botol sirup. Penggunaan kemasan secara berulang akan berhubungan dengan tingkat kontaminasi sehingga tingkat kebersihannya harus diperhatikan.
Kemasan atau wadah yang tidak dibuang atau dikembalikan oleh konsumen (semi disposable)
Wadah-wadah tersebut biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen, misalnya botol air mineral yaitu untuk tempat air minum di rumah, kaleng susu untuk tempat gula, kaleng biskuit untuk tempat kerupuk, wadah selai untuk tempat merica, dan lain-lain. Penggunaan kemasan untuk kepentingan ini berhubungan dengan tingkat toksikasi.
Berdasarkan struktur sistem kemas
Klasifikasi kemasan berdasarkan kontak produk dengan kemasan atau berdasarkan letak suatu bahan kemas di dalam sistem kemasan secara keseluruhan, dapat dibedakan atas:
Kemasan primer
Kemasan primer yaitu kemasan yang langsung mewadahi atau membungkus bahan pangan. Misalnya kaleng susu, botol minuman, bungkus tempe.
Kemasan sekunder
Kemasan sekunder fungsi utamanya melindungi kelompok-kelompok kemasan lain. Misalnya kotak karton untuk wadah susu dalam kaleng, kotak kayu untuk buah yang dibungkus, keranjang tempe dan sebagainya.
Kemasar tersier
Kemasan tersier yaitu kemasan untuk mengemas setelah kemasan primer dan sekunder. Kemasan ini digunakan untuk pelindung selama pengangkutan. Misalnya jeruk yang sudah dibungkus, dimasukkan ke dalam kardus kemudian dimasukkan ke dalam kotak dan setelah itu ke dalam peti kemas.
Sifat Kekakuan Bahan Kemasan
Kemasan fleksibel
Kemasan fleksibel yaitu bahan kemasan yang mudah dilenturkan tanpa adanya retak atau patah, dan relatif tipis. Misalnya plastik, kertas dan foil.
Kemasan kaku
Kemasan kaku yaitu bahan kemas yang bersifat keras, tidak tahan lenturan, patah bila dibengkokkan, relatif lebih tebal dari kemasan fleksibel. Misalnya kayu, gelas dan logam.
Kemasan semi kaku atau semi fleksibel
Kemasan semi kaku atau semi fleksibel yaitu bahan kemas yang memiliki sifat-sifat antara kemasan fleksibel dan kemasan kaku. Misalnya botol plastik (botol susu, botol kecap, botol saus) dan wadah bahan yang berbentuk pasta.
Berdasarkan sifat perlindungan terhadap lingkungan
Kemasan hermetis (tahan uap dan gas)
Kemasan hermetis yaitu kemasan yang secara sempurna tidak dapat dilalui oleh gas, udara atau uap air sehingga kemasan ini tidak dapat dimasuki oleh bakteri, ragi dan debu. Wadah-wadah yang biasanya digunakan untuk pengemasan secara hermetis adalah kaleng dan botol gelas. Tetapi jika penutupan atau penyumbatan yang tidak sesuai dapat menyebabkan wadah tersebut tidak lagi hermetis.
Kemasan tahan cahaya
Kemasan tahan cahaya yaitu wadah yang tidak bersifat transparan. Misalnya kemasan logam, kertas dan foil. Kemasan ini cocok untuk bahan pangan yang mengandung lemak dan vitamin yang tinggi, serta makanan hasil fermentasi. Karena cahaya dapat mengaktifkan reaksi kimia dan aktivitas enzim.
Kemasan tahan suhu tinggi
Kemasan tahan suhu tinggi yaitu kemasan untuk bahan yang memerlukan proses pemanasan, pasteurisasi dan sterilisasi. Umumnya terbuat dari logam dan gelas.
Berdasarkan tingkat kesiapan pakai (Perakitan)
Wadah siap pakai
Wadah siap pakai yaitu bahan kemasan yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contoh : botol, wadah kaleng dan sebagainya.
Wadah siap dirakit atau wadah lipatan
Wadah siap rakit yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum diisi. Misalnya kaleng dalam bentuk lembaran (flat) dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.
Jenis-Jenis Kemasan
Jenis-jenis kemasan yang tersedia saat ini adalah:
Kemasan Kertas
Kemasan Gelas
Kemasan Logam (Kaleng)
Kemasan Plastik
Komposit (Kertas/Plastik)
Edible Packaging (kemasan yang bersifat ramah lingkungan karena dapat dimakan)
Biodegradabale Packaging (kemasan yang mampu didaur ulang secara alami oleh mikroba dalam tanah).
Iklan
Kategori: Uncategorized
Tinggalkan sebuah Komentar
Yessy Febryani
Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.
Kembali ke atas
Iklan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar