Faktor yang mempengaruhi komposisi dan kualitas dari buah
1. Faktor pra panen
a. Secara genetic : penyeleksian cultivar.
b. Keadaan iklim : suhu, angin, cahaya. Iklim sangat mempengaruhi kualitas nutrisi pada buah. Intensitas cahaya mempunyai peran significant terhadap konsentrasi vitamin. Kemudian suhu dapat mempengaruhi laju transpirasi dimana akan mengakibatkan kehilangan mineral penting dan metabolisme lainnya.
c. Teknik bercocok tanam : jenis tanah, nutrisi tanah dan supplai air, pruning, thinning,pengontrolan hama. Pemberian pupuk dapat berpengaruh terhadap kandungan mineral dalam buah, sedangkan pruning dan thinning mempengaruhi komposisi nutrisi dalam buah melalui perubahan jumlah dan ukuran buah.
2. Kematangan buah pada saat panen dan metode pemanenan
Kematangan buah (maturity) pada saat panen merupakan faktor primer yang menyebabkan perubahan pada komposisi buah, kualitas, dan umur simpan. Walaupun kebanyakan buah mencapai puncak eating quality pada saat masak (ripening), petani biasanya memetik buah dalam keadaan matang (mature) untuk mencegah kerusakan mekanik pada buah.
3. Faktor Pasca Panen
a. Lingkungan : suhu, kelembaban, komposisi atmosfir. Pengaturan suhu merupakan faktor yang sangat penting untuk memperpanjang umur simpan dan mempertahankan kesegaran dari buah. Sedangkan kelembaban (relative humidity) mempengaruhi kehilangan air, peningkatan kerusakan, beberapa insiden kerusakan phisiologi, dan ketidakseragaman buah pada saat masak (ripening). Pengaturan kelembaban yang optimal pada penyimpanan buah antara 85 sampai dengan 90%. Kemudian komposisi atmosfir dalam hal ini terdiri dari oksigen, karbondioksida, dan gas etilen dapat menyebabkan pengaruh yang besar terhadap respirasi dan umur simpan buah.
b. Metode penanganan : Sistem penanganan pasca panen buah melibatkan keseluruhan proses dimulai dari saat pemanenan sampai dengan ke konsumen atau unit pengolahan. Metode penanganan yang baik akan mencegah penundaan dan meningkatkan kualitas buah.
c. Selang waktu antara pemanenan dan konsumsi : penundaan antara pemanenan dan pendinginan atau pengolahan akan mengakibatkan kehilangan secara langsung (kehilangan kadar air dan kerusakan) dan kehilangan secara tidak langsung seperti penurunan flavor dan kualitas nutrisi pada buah.
a. Secara genetic : penyeleksian cultivar.
b. Keadaan iklim : suhu, angin, cahaya. Iklim sangat mempengaruhi kualitas nutrisi pada buah. Intensitas cahaya mempunyai peran significant terhadap konsentrasi vitamin. Kemudian suhu dapat mempengaruhi laju transpirasi dimana akan mengakibatkan kehilangan mineral penting dan metabolisme lainnya.
c. Teknik bercocok tanam : jenis tanah, nutrisi tanah dan supplai air, pruning, thinning,pengontrolan hama. Pemberian pupuk dapat berpengaruh terhadap kandungan mineral dalam buah, sedangkan pruning dan thinning mempengaruhi komposisi nutrisi dalam buah melalui perubahan jumlah dan ukuran buah.
2. Kematangan buah pada saat panen dan metode pemanenan
Kematangan buah (maturity) pada saat panen merupakan faktor primer yang menyebabkan perubahan pada komposisi buah, kualitas, dan umur simpan. Walaupun kebanyakan buah mencapai puncak eating quality pada saat masak (ripening), petani biasanya memetik buah dalam keadaan matang (mature) untuk mencegah kerusakan mekanik pada buah.
3. Faktor Pasca Panen
a. Lingkungan : suhu, kelembaban, komposisi atmosfir. Pengaturan suhu merupakan faktor yang sangat penting untuk memperpanjang umur simpan dan mempertahankan kesegaran dari buah. Sedangkan kelembaban (relative humidity) mempengaruhi kehilangan air, peningkatan kerusakan, beberapa insiden kerusakan phisiologi, dan ketidakseragaman buah pada saat masak (ripening). Pengaturan kelembaban yang optimal pada penyimpanan buah antara 85 sampai dengan 90%. Kemudian komposisi atmosfir dalam hal ini terdiri dari oksigen, karbondioksida, dan gas etilen dapat menyebabkan pengaruh yang besar terhadap respirasi dan umur simpan buah.
b. Metode penanganan : Sistem penanganan pasca panen buah melibatkan keseluruhan proses dimulai dari saat pemanenan sampai dengan ke konsumen atau unit pengolahan. Metode penanganan yang baik akan mencegah penundaan dan meningkatkan kualitas buah.
c. Selang waktu antara pemanenan dan konsumsi : penundaan antara pemanenan dan pendinginan atau pengolahan akan mengakibatkan kehilangan secara langsung (kehilangan kadar air dan kerusakan) dan kehilangan secara tidak langsung seperti penurunan flavor dan kualitas nutrisi pada buah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar